Jumat, 16 Juli 2010

APA ITU KEHAMILAN....

1.Pengertian Kehamilan
Kehamilan merupakan suatu peristiwa dimana terjadinya pertemuan dan persenyawaan antara sperma dan sel ovum yang terjadi di ampula tuba pada saat ovulasi. (Obstetri Fisiologi:1983). Kehamilan dapat dibagi dalam 3 bagian, yaitu triwulan I (0-12 mg), triwulan II (12-28mg) dan triwulan III (28-40 mg). Dalam 3 triwulan tersebut terjadi perubahan-perubahan dalam tubuh ibu (Sarwono, 2002).

2.Tanda-tanda kehamilan
a.Tanda-tanda kehamilan
1)Pemeriksaan melihat, meraba atau mendengar pergerakan anak dalam rahim oleh pemeriksa.
2)Pemeriksaan mendengar jantung-jantung janin (hamil 12 minggu) di dengan dengan stetoskop, alat dopler, kardiotokografi.
3)Melihat rangka janin dengan sinar rontgen atau ultrasound
b.Tanda-tanda mungkin
Tanda-tanda mungkin sudah timbul pada hamil muda tetapi dengan tanda-tanda mungkin kehamilan hanya dapat diduga makin banyak tanda mungkin yang didapati makin besar kemungkinan kehamilan.
-Tanda-tanda mungkin dapat dibagi dalam :

I.Tanda-tanda mungkin objektif
a)Pada pemeriksaan dalam dapat diraba uterus membesar dan makin lama makin bundar bentuknya, berat uterus normal  30 gram sedangkan pada akhir kehamilan (40 minggu) beart uterus menjadi 1000 gram yang panjangnya  20 cm.
b)Perubahan serviks
Cervik menjadi lunak karena pengaruh hormon esterogen
c)Kontraksi braxton hicks
Waktu palpasi atua taucher rahim yang lunak sekonyong-konyong menjadi keras karena kontraksi.
d)Teraba bagian anak
e)Pembesaran perut, (setelah bulan 3 rahim dapat diraba dari luar dan mulai membesar perut)
f)Keluarnya kolostrum
g)Hyperpigmentasi kulit
-Pada muka disebut cloasma gravidarum/ topeng kehamilan
-Hiperpigmentasi areola dan papila mamae
-Hiperpigmentasi linea alba (putih) menjadi linea fusca (cokelat) atau linea nigra (hitam)
h)Tanda-tanda chadwick yaitu warna selaput lendir vulva dan vagina berwarna biru.

II.Tanda-tanda mungkin subjectik
a)Adanya amenorhoe (terlmbat datang bulan)
b)Mual dan muntah
c)Ibu merasa pergerakan anak
d)Sering kencing karena rahim yang membesar menekan pada kandung kemih
e)Pemeriksaan dada berisi dan agak nyeri

3.Lamanya kehamilan
Lama kehamilan kira-kira 40 minggu atau 280 hari dihitung dari hari pertama haid terakhir siklus 28 hari.
a.Kehamilan sampai 28 minggu berat janin 1000 gram bila berakhir disebut keguguran.
b.Kehamilan 29-36 minggu bila terjadi persalinan disebut prematuritas
c.Kehamilan berumur 37-42 minggu disebut aterm
d.Kehamilan melebihi 42 minggu disebut kehamilan lewat kwatu atau postdatism (serotinus)
Kehamilan dibagi menjadi 3 triwulan :
a.Triwulan I : 0 – 12 minggu
b.Triwulan II : 13 – 28 minggu
c.Triwulan III : 29 – 42 minggu
4.Tuanya kehamilan
Tuanya kehamilan dapat diduga dari :
-Lamanya amenorhoe
Sayang sekali ibu-ibu kurang memperhatikan haid terakhirnya tidak diketahui. Kadang-kadang kehamilan juga terjadi sesudahg masa amenorhoe yang fisiologis sesudah amenorhoe dalam masa laktasi.
-Dari tingginya fundus uteri
Tetapi pada gemelli, hydramnion dan mola hidatidosa fundus uteri lebih tinggi dari pada yang sesuai dengan tuanya kehamilan sebaliknya pada oligihhydramniom lebih rendah dari pada semestinya.
-Dari saat mulainya terasa pergerakan anak
-Dari saat mulainya terdengar bunyi jantung anak
Dari masuk atau tidak masuknya kepala kedalam rongga panggul.

5.Tanda-tanda Bahaya Kehamilan
Tanda-tanda bahaya kehamilan adalah gejala yang menunjukkan bahwa ibu dan bayi dalam keadaan bahaya.( Uswhaya,2009:3)
Menurut Kusmiyati dkk, 2008, kehamilan merupakan hal yang fisiologis. Namun kehamilan yang normal dapat berubah menjadi patologi. Salah satu asuhan yang dilakukan oleh tenaga kesehatan untuk menapis adanya risiko ini yaitu melakukan pendeteksian dini adanya komplikasi/ penyakit yang mungkin terjadi selama hamil muda.
Tanda Bahaya Kehamilan Trimester I meliputi:
a)Perdarahan pervaginam
Perdarahan yang terjadi pada masa kehamilan kurang dari 22 minggu. Pada masa kehamilan muda, perdarahan pervaginam yang berhubungan dengan kehamilan dapat berupa: abortus, kehamilan mola, kehamilan ektopik.
Penanganan Umum
Siapkan fasilitas tindakan gawat darurat, lakukan pemeriksaan secara cepat keadaan umum ibu, termasuk tanda vital (nadi, tekanan darah, respirasi, dan temperatur). Jika dicurigai adanya syok, segera lakukan tindakan meskipun tanda–tanda syok belum terlihat. Ingat bahwa saat melakukan evaluasi lebih lanjut kondisi ibu dapat memburuk dengan cepat. Jika terjadi syok, sangat penting untuk segera memulai penanganan syok, yaitu pasang infus dan berikan cairan intravena. Lakukan restorasi cairan darah sesuai dengan keperluan.(Saifuddin,2002 : 18-19)
Macam–macam perdarahan pervaginam
1.Abortus
Abortus adalah penghentian atau pengeluaran hasil konsepsi pada kehamilan 16 minggu atau sebelum plasenta selesai.
Macam–macam abortus
•Abortus spontan adalah abortus yang terjadi secara alamiah tanpa interval luar (buatan) untuk mengakhiri kehamilan tersebut. Penanganannya: lakukan penilaian awal untuk segera menentukan kondisi pasien (gawat darurat, komplikasi berat, atau masih cukup stabil), segera upayakan stabilisasi pasien sebelum melakukan tindakan lanjutan (evaluasi medik atau merujuk), temukan dan hentikan dengan segera sumber perdarahan, lakukan pemantauan ketat tentang kondisi pasca tindakan dan perkembangan lanjutan. (Sarwono, 2001: 145)
•Abortus provokatus (induced abortion) adalah abortus yang disengaja, baik dengan memakai obat–obatan mau pun alat–alat.
•Abortus medisinalis adalah abortus karena tindakan kita sendiri, dengan alasan bila kehamilan dilanjutkan, dapat membahayakan jiwa ibu (berdasarkan indikasi medis) biasanya perlu mendapat persetujuan 2 sampai 3 tim dokter ahli.
•Abortus kriminalis adalah abortus yang terjadi oleh karena tindakan–tindakan yang tidak legal atau tidak berdasarkan indikasi medis.
•Abortus inkompletus (keguguran bersisa) adalah hanya sebagian dari hasil konsepsi yang dikeluarkan, yang tertinggal adalah desidua atau plasenta. Penanganannya: bila ada tanda–tanda syok maka atasi dulu dengan pemberian cairan dan tranfusi darah. Kemudian keluarkan jaringan secepat mungkin dengan metode digital dan kuretase. Setelah itu beri obat–obat uterotonika dan antibiotika.
•Abortus insipiens (keguguran sedang berlangsung) adalah: abortus yang sedang berlangsung, dengan ostium sudah terbuka dan ketuban yang teraba kehamilan tidak dapat dipertahankan lagi. Penanganannya: bila ada tanda–tanda syok maka atasi dulu dengan pemberian cairan dan tranfusi darah. Kemudian keluarkan jaringan secepat mungkin dengan metode digital dan kuretase. Setelah itu beri obat–obat uterotonika dan antibiotika.
•Abortus imminens (keguguran membakat) adalah keguguran membakat dan akan terjadi. Dalam hal ini keluarnya fetus masih dapat dicegah dengan memberikan obat–obat hormonal dan anti spasmodika serta istirahat. Penanganan: tidak perlu pengobatan khusus atau tirah baring total, jangan melakukan aktivitas fisik berlebihan atau hubungan seksual, jika: perdarahan berhenti lakukan asuhan antenatal seperti biasa. Lakukan penilaian jika perdarahan terjadi lagi.Perdarahan terus berlangsung nilai kondisi janin (uji kehamilan atau USG) lakukan konfirmasi kemungkinan adanya penyebab lain.
•Missed abortion adalah keadaan dimana janin sudah mati, tetapi tetap berada dalam rahim dan tidak dikeluarkan selama 2 bulan atau lebih. Penanganan: berikan obat dengan maksud agar terjadi his sehingga fetus dan desidua dapat dikeluarkan, kalau tidak berhasil lakukan dilatasi dan kuretase. Hendaknya juga diberikan uterotonika dan antibiotika.(Mohctar, 1998 : 211–212)


2.Kehamilan Mola (Mola Hidatidosa)
Pada trimester I gambaran mola hidatidosa tidak spesifik, sehingga sering kali sulit dibedakan dari kehamilan anembrionik, missed abortion, abortus inkompletus, atau mioma uteri.(Sarwono, 2007 : 142)
Penanganan umum: jika diagnosis kehamilan mola telah ditegakkan, lakukan evaluasi uterus, segera lakukan evakuasi jaringan mola dan sementara proses evakuasi berlangsung berikan infus 10 unit oksitosin dalam 500 ml cairan IV (NaCl atau Ringer Laktat) dengan kecepatan 40-60 tetes per menit (sebagai tindakan preventif terhadap perdarahan hebat dan efektifitas kontraksi terhadap pengosongan uterus secara cepat).(Saifudin,2002:17)
b)Mual muntah berlebihan
Mual (nausea) dan muntah (emesis gravidarum) adalah gejala yang wajar dan sering kedapatan pada kehamilan trimester I. Mual biasa terjadi pada pagi hari, tetapi dapat pula timbul setiap saat dan malam hari. Gejala–gejala ini kurang lebih terjadi 6 minggu setelah hari pertama haid terakhir dan berlangsung selama kurang lebih 10 minggu.
Mual dan muntah terjadi pada 60-80 % primigravida dan 40-60 % multigravida. Satu diantara seribu kehamilan, gejala–gejala ini menjadi lebih berat. Perasaan mual ini disebabkan oleh karena meningkatnya kadar hormon estrogen dan HCG dalam serum. Pengaruh fisiologik kenaikan hormon ini belum jelas, mungkin karena sistem saraf pusat atau pengosongan lambung yang berkurang. Pada umumnya wanita dapat menyesuaikan dengan keadaan ini, meskipun demikian gejala mual muntah yang berat dapat berlangsung sampai 4 bulan. Pekerjaan sehari-hari menjadi terganggu dan keadaan umum menjadi buruk. Keadaan inilah disebut hiperemisis gravidarum. Keluhan gejala dan perubahan fisiologis menentukan berat ringanya penyakit.(Sarwono, 2005: 275)

Penanganan Umum
Mual muntah dapat diatasi dengan:
-Makan sedikit tapi sering
-Hindari makanan yang sulit dicerna dan berlemak
-Jaga masukan cairan, karena cairan lebih mudah ditolelir daripada makanan padat.
-Selingi makanan berkuah dengan makanan kering. Makan hanya makanan kering pada satu waktu makan, kemudian makanan berkuah pada waktu berikutnya.
-Jahe merupakan obat alami untuk mual. Cincang dan makan bersama sayuran serta makanan lain.
-Isap sepotong jeruk yang segar ketika merasa mual
-Hindari hal–hal yang memicu mual, seperti bau, gerakan atau bunyi
-Istirahat cukup
-Hindari hal–hal yang membuat Anda berkeringat atau kepanasan, yang dapat memicu rasa mual (Curtis, 2000:28)
Komplikasi
Jika muntah terus menerus bisa terjadi kerusakan hati. Komplikasi lainya adalah perdarahan pada retina yang disebabkan oleh meningkatnya tekanan darah ketika penderita muntah. (Rochjati, 2003:2)
c)Sakit kepala yang hebat
Sakit kepala yang bisa terjadi selama kehamilan, dan sering kali merupakan ketidaknyamanan yang normal dalam kehamilan. Sakit kepala yang menunjukan suatu masalah serius dalam kehamilan adalah sakit kepala yang hebat, menetap dan tidak hilang dengan beristirahat. Terkadang sakit kepala yang hebat tersebut, ibu mungkin menemukan bahwa penglihatanya menjadi kabur atau terbayang. Hal ini merupakan gejala dari pre-eklamsia dan jika tidak diatasi dapat menyebabkan kejang maternal, stroke, koagulopati dan kematian. (Uswhaaya, 2009: 4-5)
Penanganan Umum
-Jika ibu tidak sadar atau kejang, segera mobilisasi seluruh tenaga yang ada dan siapkan fasilitas tindakan gawat daruratan.
-Segera lakukan observasi terhadap keadaan umum termasuk tanda vital (nadi, tekanan darah, dan pernafasan) sambil mencari riwayat penyakit sekarang dan terdahulu dari pasien dan keluarganya. (Saifuddin, 2002 : 33)
Komplikasi
Nyeri kepala pada masa hamil dapat merupakan gejala pre-eklampsia, suatu penyakit yang terjadi hanya pada wanita hamil, dan jika tidak diatasi dapat menyebabkan kejang maternal, stroke, koagulopati dan kematian.(Irma, 2002:4)
d)Penglihatan kabur
Penglihatan menjadi kabur atau berbayang dapat disebabkan oleh sakit kepala yang hebat, sehingga terjadi oedema pada otak dan meningkatkan resistensi otak yang mempengaruhi sistem saraf pusat, yang dapat menimbulkan kelainan serebral (nyeri kepala, kejang), dan gangguan penglihatan.
Perubahan penglihatan atau pandangan kabur, dapat menjadi tanda pre-eklampsia. Masalah visual yang mengidentifikasikan keadaan yang mengancam jiwa adalah perubahan visual yang mendadak, misalnya penglihatan kabur atau berbayang, melihat bintik-bintik (spot), berkunang-kunang.
Selain itu adanya skotama, diplopia dan ambiliopia merupakan tanda-tanda yang menujukkan adanya pre-eklampsia berat yang mengarah pada eklampsia. Hal ini disebabkan adanya perubahan peredaran darah dalam pusat penglihatan di korteks cerebri atau didalam retina (oedema retina dan spasme pembuluh darah). (Uswhaaja, 2009: 5)

Penanganan Umum
-Jika tidak sadar atau kejang. Segera dilakukan mobilisasi seluruh tenaga yang ada dan menyiapkan fasilitas tindakan gawat darurat.
-Segera dilakukan penilaian terhadap keadaan umum termasuk tanda–tanda vital sambil menanyakan riwayat penyakit sekarang dan terdahulu dari pasien atau keluarganya.(Saifuddin, 2002: 33)
Komplikasi
Komplikasi yang ditimbulkan antala lain kejang dan eklamsia
e)Nyeri perut yang hebat
Nyeri perut pada kehamilan 22 minggu atau kurang. Hal ini mungkin gejala utama pada kehamilan ektopik atau abortus. (Saifuddin, 2002: 98)
Penanganan Umum
-Lakukan segera pemeriksaan umum meliputi tanda vital (nadi, tensi, respirasi, suhu)
-Jika dicurigai syok, mulai pengobatan sekalipun gejala syok tidak jelas, waspada dan evaluasi ketat karena keadaan dapat memburuk dengan cepat.
-Jika ada syok segera terapi dengan baik (Saifuddin, 2002: 98)
Komplikasi
Komplikasi yang dapat timbul pada nyeri perut yang hebat antara lain: kehamilan ektopik; pre-eklampsia; persalinan prematur; solusio plasenta; abortus; ruptur uteri imminens (Irma,2008:7)
f)Gerakan janin berkurang
Ibu tidak merasakan gerakan janin sesudah kehamilan 22 minggu atau selama persalinan.

Penanganan Umum
-Memberikan dukungan emosional pada ibu
-Menilai denyut jantung janin (DJJ): a) Bila ibu mendapat sedative, tunggu hilangnya pengaruh obat, kemudian nilai ulang; b) Bila DJJ tidak terdengar minta beberapa orang mendengarkan menggunakan stetoskop Doppler. (Saifuddin, 2002 : 109)
Komplikasi
Komplikasi yang timbul adalah IUFD dan featal distress
g)Bengkak pada wajah, kaki dan tangan
Oedema ialah penimbunan cairan yang berlebih dalam jaringan tubuh, dan dapat diketahui dari kenaikan berat badan serta pembengkakan kaki, jari tangan dan muka. Oedema pretibial yang ringan sering ditemukan pada kehamilan biasa, sehingga tidak seberapa berarti untuk penentuan diagnosis pre-eklampsia. Hampir separuh dari ibu-ibu akan mengalami bengkak yang normal pada kaki yang biasanya hilang setelah beristirahat atau meninggikan kaki. Oedema yang mengkhawatirkan ialah oedema yang muncul mendadak dan cenderung meluas. Oedema biasa menjadi menunjukkan adanya masalah serius dengan tanda-tanda antara lain: jika muncul pada muka dan tangan, bengkak tidak hilang setelah beristirahat, bengkak disertai dengan keluhan fisik lainnya, seperti: sakit kepala yang hebat, pandangan mata kabur dll. Hal ini dapat merupakan pertanda anemia, gagal jantung atau pre-eklampsia. (Uswhaaja, 2009: 5-6)
Penanganan Umum
-Istirahat cukup
-Mengatur diet, yaitu meningkatkan konsumsi makanan yang mengandung protein dan mengurangi makanan yang mengandung karbohidrat serta lemak.
-Kalau keadaan memburuk namun memungkinkan dokter akan mempertimbangkan untuk segera melahirkan bayi demi keselamatan ibu dan bayi.(Hendrayani, 2009:3)
Komplikasi
Kondisi ibu disebabkan oleh kehamilan disebut dengan keracunan kehamilan dengan tanda–tanda oedema (pembengkakan) terutama tampak pada tungkai dan muka, tekanan darah tinggi dan dalam air seni terdapat zat putih telur pada pemeriksaan urin dan laboratorium. (Rochjati, 2003:2)
h)Selaput kelopak mata pucat
Anemia adalah masalah medis yang umum terjadi pada banyak wanita hamil. Jumlah sel darah merah dalam keadaan rendah, kuantitas dari sel–sel ini tidak memadai untuk memberikan oksigen yang dibutuhkan oleh bayi.
Anemia sering terjadi pada kehamilan karena volume darah meningkat kira–kira 50% selama kehamilan. Darah terbuat dari cairan dan sel. Cairan tersebut biasanya meningkat lebih cepat daripada sel- selnya. Hal ini dapat mengakibatkan penurunan hematokrit (volume, jumlah atau persen sel darah merah dalam darah). Penurunan ini dapat mengakibatkan anemia.
Penanganan
Anemia dapat ditangani dengan minum tablet zat besi dan istirahat cukup. (Curtis, 2000: 47)
Komplikasi
Komplikasi anemia dalam kehamilan memberikan pengaruh langsung terhadap janin sedangkan komplikasi pada kehamilan trimester I yaitu anemia dapat menyebabkan terjadinya missed abortion, kelainan kongenital, abortus/ keguguran. (Ayurai, 2009: 4).

i)Demam tinggi
Ibu hamil menderita deman dengan suhu tubuh lebih 38° C dalam kehamilan merupakan suatu masalah. Demam tinggi dapat merupakan gejala adanya infeksi dalam kehamilan.
Penanganan Umum
Demam tinggi dapat ditangani dengan: istirahat baring, minum banyak, kompres untuk menurunkan suhu. (Saiffudin, 2002: 84)
Komplikasi
Komplikasi yang ditimbulkan akibat mengalami demam tinggi antara lain: sistitis (infeksi kandung kencing), pielonefritis Akut (infeksi saluran kemih atas). (Saifuddin, 2002:86)
j)Kejang
Pada umumnya kejang didahului oleh makin memburuknya keadaan dan terjadinya gejala–gejala sakit kepala, mual, nyeri ulu hati sehingga muntah. Bila semakin berat, penglihatan semakin kabur, kesadaran menurun kemudian kejang. Kejang dalam kehamilan dapat merupakan gejala dari eklamsia
Penanganan
-Baringkan pada sisi kiri tempat tidur arah kepala ditinggikan sedikit untuk mengurangi kemungkinan aspirasi secret, muntahan, atau darah
-Bebaskan jalan nafas
-Hindari jatuhnya pasien dari tempat tidur
-Lakukan pengawasan ketat (Saifuddin, 2002:34)
Komplikasi
Komplikasi yang dapat timbul antara lain: syok, eklamsia, hipertensi, proteinuria (Saifuddin, 2002:34)
k)Keluar air ketuban sebelum waktunya
Keluarnya cairan berupa air dari vagina setelah kehamilan 22 minggu, ketuban dinyatakan pecah dini jika terjadi sebelum proses persalinan berlangsung. Pecahnya selaput ketuban dapat terjadi pada kehamilan preterm sebelum kehamilan 37 minggu maupun kehamilan aterm.
Penanganan Umum
-Konfirmasi usia kehamilan, kalau ada dengan USG
-Dilakukan pemeriksaan inspekulo (dengan speculum DTT) untuk menilai cairan yang keluar (jumlah, warna,bau) dan membedakan dengan urin.
-Jika ibu mengeluh perdarahan akhir kehamilan (setelah 22 minggu), jangan lakukan pemeriksaan dalam secara digital.
-Mengobservasi tidak ada infeksi
-Mengobservasi tanda–tanda inpartu (Saifuddin, 2002: 112)
Komplikasi
-Perdarahan pervaginam dengan nyeri perut, pikirkan solusio plasenta
-Tanda–tanda infeksi (demam, cairan vagina berbau)
-Jika terdapat his dan darah lendir, kemungkinan terjadi persalinan preterm (Saifuddin, 2002: 114)

Minggu, 21 Maret 2010

Implant _tugas KB.....

IMPLANT (Subdermal)

(AKBK= Alat Kontrasepsi Bawah Kulit)

Dikenal 2 macam Implant:

1. Non-Biodegradable Implant

a. Norplant (6 “kapsul”), berisi hormon Levonorgestrel, daya kerja 5 tahun.

b. Norplant-2 (2 batang), idem, daya kerja 3 tahun.

c. Satu batang, berisi hormone ST-1435, daya kerja 2 tahun.

Rencana siap-pakai : tahun 2000.

d. Satu batang, berisi hormone 3-keto desogestrel, daya kerja 2,5-4 tahun.

Renvana siap pakai : awal dasawarsa 1990-an.

Saat ini di Indonesia sedang di uji coba Implanon, implant 1 batang dengan panjang 4 cm, diameter-luar 2 mm, terdiri dari suatu inti EVA (Ethylene Vinyl Acetate) berisi 60 mg 3-ketodesogestrel, yang dikelilingi suatu membrane EVA, berdaya-kerja 2-3 tahun.

2. Biodegradable Impant

Yang sedang di uji-coba saat ini:

a. Capronor

- Suatu “kapsul” polymer berisi hormone Levonorgestron dengan daya kerja 18 bulan.

Rencana siap pakai:pertengahan dasawarsa 1990-an.

b. Pellets

- Berisi norethindrone dan sejumlah kecil kolesterol, dan daya kerja 1 tahun.

Rencana siap-pakai: pertengahan dasa warsa 1990-an.

Non-Biodegradable Implant

1. Norplant

a. Dipakai sejak tahun 1987.

b. Terdiri dari 6 “kapsul” kosong Silastic (karet silicone), yang diisi dengan hormone Levonorgestrel dan ujung-ujung kapsul di tutup dengan Silastic-adhesive.

c. Tiap “kapsul”:

- panjang=34 mm

- diameter=2,4 mm

- berisi 36 mg Levonorgestrel.

d. Sangat efektif dalam mencegah kehamilan untuk 5 tahun.

e. Saat ini Norplant yang paling banyak dipakai.

2. Norplant-2

a. Dipakai sejak tahun 1987.

b. Terdiri dari 2 batang Silastic yang padat, dengan panjang tiap batang 44 mm.

c. Masing-masing batang diisi dengan 70 mg Levonorgestrel di dalam matriks batangnya.

d. Sangat efektif untuk mencegah kehamilan selama 3 tahun.

Pada kedua macam Implant tersebut, Levonorgestrel ber-difusi melalui membrane Silastic dengan kecepatan yang lambat dan konstan. Dalam 24 jam setelah insersi, kadar hormone dalam plasma darah sudah cukup tinggi untuk mencegah ovulasi.

Pelepasan hormone setiap harinyaberkisar antara 50-85 mcg pada tahun pertama, kemudian menurun sampai 30-35 mcg perhari untuk 5 tahun berikutnya.

Kontra-Indikasi Implant:

  1. Kehamilan/diduga hamil
  2. Perdarahan traktus genitalia yang tidak diketahui penyebabnya.
  3. tromboflebitis aktif atau penyakit trombo-emboli.
  4. Penyakit hati akut.
  5. Tumor hati jinak atau ganas.
  6. Karsinoma payudara/tersangka karsinoma payudara.
  7. Tumor/neoplasma ginekologik.
  8. Penyakit jantung, hipertensi, diabetes mellitus.

Insersi dan Pengeluaran Implant

  1. Insersi dan pengeluaran Implant umumnya merupakan prosedur bedah minor, yang memerlukan anastesi local dan insisi yang kecil.
  2. Waktu yang terbaik untuk insersi adalah pada saat haid atau jangan melebihi 5-7 hari setelah mulainya haid.
  3. Implant di tempatkan tepat di bawah kulit, umumnya pada bagian dalam lengan atas atau lengan bawah.
  4. Pengeluaran Implant terutama Norplant biasanya memerlukan waktu 15-20 menit bila dipasang dengan benar.
  5. Bila Implant telah dikeluarkan, Implant baru dapat dipasang pada tempat yang sama bila tidak ada pembengkakan pada tempat tersebut, atau di pasang pada tempat yang sama dengan arah yang berlawanan bila tempat lama mengalami trauma dan pembengkakan selama pengeluaran Implant yang lama, atau dipasang pada lengan yang lain.
  6. Infeksi atau komplikasi lain seperti hematoma setelah insersi jarang terjadi.
  7. Dapat terjadi ekspulsi dari Implant bila tempat insersi mengalami infeksi.
  8. Yang penting pada saat insersi dan pengeluaran Implant adalah menjaga sterilitas!!

Efektifitas Implant

  1. Angka kegagalan Norplant : <1>
  2. Efektivitas Norplant berkurang sedikit setelah 5 tahun, dan pada tahun ke-6 kira-kira 2,5-3% akseptor menjadi hamil.
  3. Norplant-2 sama efektifnya seperti Norplant, untuk 3 tahun pertama. Semula diharapkan Norplant-2 juga akan efektif untuk 5 tahu, tetapi ternyata setelah pemakaian 3 tahun terjadi kehamilan dalamjumlah besar yang tidak diduga sebelumnya,yaitu sebesar 5-6%. Penyebabnya belum jelas, disangka terjadi penurunan dalam pelepsan hormone nya.

Mekanisme Kerja Implant

  1. Mekanisme kerja yang tepat dari Implant belum jelas benar.
  2. Seperti kontrasepsi lain yang hanya berisi-progestin-saja, Implant tampaknya mencegah terjadinya kehamilan melalui beberapa cara:
    1. Mencegah ovulasi.
    2. Perubahan lender serviks menjadi kental dan sedikit, sehingga menghambat pergerakan spermatozoa.
    3. Menghambat perkembangan siklis dari endometrium.

Efek Samping Implant

  1. Efek samping paling utama dari Norplant adalah perubahan pola haid, yang terjadi pada kira-kira 60% akseptor dalam tahun pertama setelah insersi.
  2. Yang paling sering terjadi adalah:
    1. Bertambahnya hari-hari perdarahan dalam 1 siklus.
    2. Perdarahan bercak (spotting)
    3. Berkurangnya panjang siklus haid
    4. Amenore, meskipun lebih jarang terjadi dibandingkan perdarahan lama atau perdarahan bercak.
  3. Umumnya perdarahan-perdarahan haid tersebut tidak mempunyai efek yang membahayakan diri akseptor. Meskipun terjadi perdarahan lebih sering daripada biasanya, volume darah yang hilang tetap tidak berubah.
  4. Pada sebagian akseptor, perdarahan ireguler akan berkurang dengan jalannya waktu.
  5. Perdarahan yang hebat jarang terjadi.

Efek Pada Sistem Reproduksi

1. Tidak dilaporkan adanya efek samping yang serius terhadap system reproduksi pada pemakaian Norplant.

2. Memang pada 10% akseptor ditemukan adanya kista ovarium yang sementara, ada yang sampai mencapai ukuran 10 cm. umumnya tidak diperlukan tindakan pembedahan, pengeluaran Implant atau pengobatan lainnya, karena kista tersebut akan mengalami regresi spontan dalam waktu 6 minggu.

3. Yang menjadi kekuatiran adalah kemungkinan bertambahnya risiko dari kehamilan ektopik. Dari penelitian ditemukan kehamilan ektopik 1,5 per 1000 wanita per-tahun, dan ini hampir sama seperti pada akseptor IUD (baik yang non-medicated maupun yang mengandung Cu). Dan angka tersebut masih tetap lebih rendah dibandingkan di bandingkan wanita yang sama sekali tidak ber-KB.

4. Efek kontrasepsi Norplant menghilang dengan cepat setalah Implant nya di keluarkan. Mantan akseptor Norplant dapat menjadi hamil sama cepatnya seperti wanita yang sama sekali tidak memakai kontrasepsi apapun. Dari 95 wanita yang menginginkan kehamilan, 50% sudah hamil setelah 3 bulan menghentikan Implantnya, dan 86% setelah 1 tahun.

5. Hasil penelitian pendahuluan menunjukkan bahwa jumlah kecil dari Levornogestrel yang di lepaskan oleh Norplant tidak mempunyai efek buruk pada bayi yang sedang dikandung maupun pada bayi yang masih menyusu.

6. Pemakaian Norplant selama laktasi tidak mempengaruhi kadar hormone bayinya. Kadar immunoglobulinserum dan kadar FSH, LH dan testosterone di dalam urine adalah sama pada bayi yang di susui akseptor Norplantdan yang disusui akseptor metode barier ataupun ibu-ibu yang sama sekali tidak menggunakan kontrasepsi apapun.

Efek Samping Lain

1. Norplant hanya sedikit sekali menyebabkan efek samping lain disamping peerubahan haid. Sakit kepala merupakan keluhan lain yang sering dikeluhkan.

2. Norplant hanya sedikit sekalimenyebabkan perubahan-perubahan sistemik. Hanya didapatkan perubahan-perubahan minor, yang semuanya masih dalam batas-batas normal, seperti fungsi hepar, metabolisme karbohidrat, pembekuan darah, tekanan darah, immunoglobulin, serum cortisol, urea nitrogen, uric acid, Na, K, Ca, phosphate anorganik dan berat badan.

Kontinuitas Penggunaan Implant

  1. Lebih dari 2/3 akseptor Norplant memakainya untuk sekurang-kurangnya 2 tahun.
  2. Setelah 1 tahun, kontinuitasnya 87-95%, dan setelah 2 tahun 66-92%, serta setelah 5 tahun 42-78%.
  3. Perdarahan ireguler merupakan sebab paling utama dari penghentian pemakain Norplant, yaitu 2-7% akseptor menghentikannya dalam tahun pertama.
  4. Daya kerja yang lama serta kemudahan pemakaian Norplant merupakan daya tarik yang paling atraktif, karena tidak perlu memasukkan apapun kedalam vagina, tidak perlu melakukan sesuatu sebelum senggama, reversible dan kemungkinan berat badan yang sedikit bertambah.

Teknik Insersi Implant

Pemasangan dilakukan pada bagian dalam lengan atas atau lengan bawah, kira-kira 6-8 cm diatas atau dibawah siku, melalui insisi tunggal, dalam bentuk kipas, dan dimasukkan tepatdibawah kulit. Perhatikan a dan antisepsis.

Untuk memasang Norplant:

  1. Cuci daerah insersi, lakukan tindakn a dan antisepsis, dan tutup sekitar daerah insersi dengan kain steril.
  2. Lakukan anastesi local (lidocaine 1%) pada daerah insersi, mula-mula di suntikkan sejumlah kecil anastesi pada daerah insisi, kemudian anastesi diperluas sampai keenam atau dua daerah, sepanjang 4-4,4 cm. penyuntikan anstesi dilakukan tepat dibawah kulit, sehingga lapisan luar kulit akan terangkat dari lapisan bawahnya dan memudahkan insersi.
  3. Dengan pisau scalpel di buat insisi 2 mm sejajar dengan lengkung siku.
  4. masukkan ujung trocar melalui insisi. Terdapat 2 garis tanda batas pada trocar, satu dekat ujung trocar, lainnya dekat pangkal trocar. Dengan perlahan-lahan trocar dimasukkan sampai mencapai garis batas dekat pangkal trocar, kurang lebih 4-4,5 cm. trocar dimasukkan sambil melakukan tekanan ke atas dan tanpa merubah sudut pemasukkan.
  5. Masukkan Implant kedalam trocarnya. Dengan batang pendorong, Implant di dorong perlahan-lahan ke ujung trocar sampai terasa adanya tahanan. Dengan batang pendorong tetap stationer, trocar perlahan-lahan di tarik kembali sampai garis batas dekat ujung trocar terlihat pada insisi dan terasa Implantnya “meloncat keluar” dari trocarnya. Jangan keluarkan trocarnya. Raba lengan dengan jari untuk memastikan Implant sudah berada pada tempatnya dengan baik.
  6. Ubah arah trocar sehingga Implant berikutnya berada 15 dan Implant sebelumnya. Letakkan jari tangan pada Implant sebelumnya. Masukkan kembali trocar sepanjang pinggir jari tangan sampai kegaris batas dekat pangkal trocar. Masukkan Implant kedalam trocar. Selanjutnya seperti pada butir-5. ulangi lagi prosedur tersebut sampai semua Implant telah terpasang.
  7. Setelah semua Implant terpasang, lakukan penekanan pada tempat luka insisi dengan kasa steril untuk mengurangi perdarahan. Lalu kedua pinggir insisi ditekan sampai berdekatan dan di tutup dengan plester kupu-kupu. Tidak diperlukan penjahitan luka insisi.
  8. Luka insisi ditutup dengan kompres kering, lalu lengan di balut dengan kasa untuk mencegah perdarahan. Daerah insersi dibiarkan kering dan tetap bersih selama 4 hari.

CATATAN:

    1. Sarung tangan steril yang dipakai oleh pemasang harus bebas /tidak mengandung bedak/talk, oleh karena bedak/talk bila jatuh atau terbawa masuk bersama-sama Implant kedalam tempat insisi, dapat menyebabkan timbulnya reaksi jaringan berupa fibriosis.

b. Setelah bungkus Implant dibuka untuk mengeluarkan ke enam “kapsul” Norplant, letakkan ke enam “kapsul” tersebut kedalam mangkuk stainless steel kosong dan steril, atau bungkus Implant dibuka sebagian saja dan “kapsul-kapsul”-nya diambil satu per satu langsung dari dalam bungkusnya dengan memakai pinset anatomis steril. Jangan letakkan ke enam “kapsul” diatas doek steril, karena partikel-partikel kain/tenun dapat menempel pada “kapsul” dan menyebabkan “kapsul” menjadi lebih reaktif sehingga menimbulkan perlengkapan atau paut yang berlebih.

c. Setelah selesai dengan insersi keenam “kapsul” Norplant, rendam semua alat-alat yang sudah dipakai dalam cairan klorin 0,5% untuk dekontaminasi alat-alat tersebut.

Teknik Pengeluaran/Pengangkatan Implant

Mengeluarkan Implant umumnya lebih sulit daripada insersi. Persoalan dapat timbul bila Implant dipasang terlalu dalam atau bila timbul jaringan fibrous sekeliling Implant.

Untuk Mengeluarkan Implant:

  1. Cuci lengan akseptor, lakukan tindakan a dan antisepsis.
  2. Tentukan lokasi dari Implant dengan jari-jari tangan dan dapat diberi tanda dengan tinta atau apa saja.
  3. Suntikan anestesi local dibawah Implant. Jangan menyuntikan anastesi diatas Implant karena pembengkakan kulit dapat menghalangi pandangan dari letak Implantnya.
  4. Buat satu insisi 4 mm sedekat mungkin pada ujung-ujung Implant, pada daerah alas “kipas”.
  5. Keluarkan Implant pertama yang terletak paling dekat ke insisi atau yang terletak paling dekat kepermukaan.
  6. Sampai saat ini dikenal 4 cara pengeluaran/pencabutan Norplant:

I. Cara POP-OUT. (Darney, Klaise dan Walker). Merupakan teknik pilihan bila memungkinkan karena tidak traumatis, sekalipun tidak selalu mudah untuk mengerjakannya. Dorong ujung proksimal “kapsul” (arah bahu) kearah distal dengan ibu jari sehingga mendekati lubang insisi, sementara jari telunjuk menahan bagian tengah “kapsul”, sehingga ujung distal”kapsul” menekan kulit. Bila perlu, bebaskan jaringan yang menyelubungi ujung “kapsul” dengan scalpel/bisturi. Tekan dengan lembut ujung “kapsul” melalui lubang insisi sehingga ujung tersebut akan “menyembul/Pop-out” melalui lubang insisi. Kerjakan prosedur yang sama untuk semua “kapsukl” yang masih tertinggal.

II. Cara STANDARD

Bila cara “pop-out” tidak berhasil atau tidak mungkin dikerjakan, maka dipakai cara standard. Jepit ujung distal “kapsul” dengan klem Mosquito,sampai kira-kira 0,5-1 cm dari ujung klemnya masuk dibawah kulit melalui lubang insisi. Putar pegangan klem pada posisi 180 disekitar sumbu utamanya mengarah kebahu akseptor. Bersihkan jaringan-jaringan yang menempel di sekeliling klem dan “kapsul” dengan skalpet atau kasa steril sampai “kapsul” terlihat dengan jelas. Tangkap ujung “kapsul” yang sudah terlihat dengan klem Crile, lepaskan klem Mosquito, dan keluarkan “kapsul” dengan klem Crile. Cabut/keluarkan “kapsul-kapsul” lainnya dengan cara yang sama.

III. Cara “U”

Teknik ini dikembangkan oleh Dr. Untung Prawirohardjo dari Semarang. Dibuat insisi memanjang selebar 4 mm, kira-kira 5 mm proksimal dari ujung distal “kapsul”, diantara kapsul ke-3 dan kapsul ke-4. “kapsul”yang akan di cabut di fiksasi dengan meletakkan jari telunjuk tangan kiri sejajar di samping “kapsul”. “kapsul” dipegang dengan klem (Norplant holding forceps) kurang lebih 5 mm dari ujung distalnya. Kemudian klem diputar kearah pangkal lengan atas/bahu akseptor sehingga “kapsul”terlihat dibawah lubang insisi dan dapat dibersihkan dari jaringan-jaringan yang menyelubunginyadengan memakai scalpel, untuk seterusnya di cabut keluar.

IV. Cara Tusuk “Ma”

Dikembangkan oleh Dr. IBG Manuaba dari Denpasar. Memakai alat Bantu kawat atau jari roda sepeda, satu ujung dilengkungan sepanjang 0,5-0,75 cm dengan sudut 90 dan diperkecil serta diruncingkan, sedangkan ujung yang lain dilengkungkan dalam satu bidang dengan lengkungan runcing tadi dan dipakai untuk pegangan operator. Setelah “kapsul” dijepit dengan pinset/klem arteri, jaringan ikat dibersihkan dengan pisau sampai “kapsul”tampak putih, kemudian alat tusuk “Ma” ditusukkan pada “kapsul” serta terus dikait keluar. Atau setelah “kapsul” dijepit dengan pinset/klem arteri, alat tusuk “Ma” ditusukkan kedalam “kapsul” sambil diungkit kearah luka insisi, lalu pinset/klem arteri dilepaskan, dan dengan pisau “kapsul” dibebaskan dari jaringan ikat lalu diungkit keluar dari luka insisi.

  1. Berikan anestesi lagi bila diperlukan,untuk mengeluarkan Implant yang lain.
  2. Tutup dan bungkus luka insisi seperti pada saat insersi. Bila akseptor ingin dipasang Implant yang baru, hal ini dapat segara dilakukan.
  3. Upaya pencabutan keenam “kapsul” Norplant dibatasi sampai waktu 45 menit. Bila dalam waktu tersebut tidak semua “kapsul” berhasil dikeluarkan, maka prosedur pencabutan dihentikan, dan upaya pencabutan kembali sisa “kapsul” yamg masih tertinggal diulangi kira-kira 2-4 minggu kemudian. Hal ini dilakukan untuk mengurangi kemungkinan infeksi dan rasa nyeri, disamping ini mencaut sisa “kapsul” Norplant akan lebih mudah bila lengan akseptor telah sembuh dari trauma jaringan upaya pencabutan yang lalu.
  4. Setelah selesai dengan pencabutan keenam “kapsul”Norplant, rendam semua alat-alat yang sudah dipakai dalam cairan klorin 0,5% untuk dekontaminasi alat-alat tersebut.

Pemeliharaan Alat-alat untuk Insersi dan Pengangkatan Implant

  1. Trocar harus dicuci dengan air hangat dan larutan antiseptic segera insersi, kemudian di desinfeksi sebelum pemakaian berikutnya.
  2. Desinfeksi dapat dilakukan dengan:
    1. Autoclave selama 20 menit.
    2. Direbus dalam air mendidih selama 5-10 menit.
    3. Sterilisasi-dingin dengan larutan germiside untuk sedikitnya 1 jam.
  3. Desinfeksi dengan autoclave merupakan cara yang paling efektif.
  4. Ketiga cara desinfeksi tersebut akan membunuh Human Immnodeficiency Vyrus (HIV), yaitu virus penyebab AIDS.
  5. Tetapi merebus dalam air panas selama 5-10 menit atau sterilisasi-dingin, tidak akan membunuh virus Hepatitis B. pada daerah endemic Hepatitis, alat-alat harus di autoclave atau direbus dalam air selama 15-30 menit.
  6. Ujung trocar harus diperiksa setelah melakukan 10 insersi, dan bila diperlukan dapat diasah kembali. Dengan pemeliharaan yang baik, trocar dapat dipakai untuk melakukan kurang lebih 50 insersi.

Keuntungan Norplant

  1. Fektivitas tinggi
  2. Setelah dipasang, tidak perlu melakukan apa-apa lagi sampai saat pengeluaran Implant-nya.
  3. Sistem 6 “kapsul” memberikan perlindungan untuk 5 tahun.
  4. Tidak mengandung estrogen, sehingga tidak ada efek samping yang di sebabkan oleh estrogen.
  5. Efek kontraseptif segera berakhir setalah Implant nya di keluarkan.
  6. Implant melepaskan progestin dengan kecepatan rendah dan konstan, sehingga terhindar dari dosis awal yang tinggi seperti kontrasepsi suntikan (injectables) ataupun puncak harian dari hormone pada kontrasepsi per-oral.
  7. Norplant dapat membantu mencegah terjadinya anemia.

Kerugian Norplant

  1. Insersi dan pengeluaran harus dikeluarkan oleh tenaga terlatih.
  2. Petugas medis harus memerlukan latihan dan praktek untuk insersi dan pengangkatan Implant.
  3. Lebih mahal.
  4. Sering timbul perubahan pola haid.
  5. Akseptor tidak dapat menghentikan Implant sekendak nya sendiri.
  6. Beberapa orang wanita mungkin segan untuk menggunakannya karena kurang mengenalnya.
  7. Implant kadang-kadang terlihat oleh orang lain.

Impalnt Non-Biodegradable Lain yang Sedang Dikembangkan

  1. Implanon.

Ø Penemuan terakhir saat ini adalah Implant yang berisi Desogestrel, suatu progestin baru yang telah digunakan bertahun-tahun pada beberapa macam kontrasepsi awal.

Ø Pabrik obat Organon telah mengembangkan metabolit utama desogestrel yaitu 3-ketodeso-gestrel yang dimasukkan di dalam 1batang Implant (implanon).

Ø Implanon terdiri dari 1 batang yang berisi progestin generasi ketiga, yang dimasukkan kedalam inserter steril dan sekali pakai/disposable. Batang Implant terdiri dari suatu inti EVA (Ethylene Vinyl Acetate) berisi 60 mg 3-ketodesogestrel, yang diselubungi oleh suatu membrane EVA. Panjang batang Implant 4 cm dan berdiameter 2 mm. pada permulaannya kecepatan pelepasan hormonnya adalah 60 mcg perhari, yang perlahah-lahan turun menjadi 30 mcg perhari selama masa kerjanya. Daya-kerja Implanon minimal 2 tahun, dan mungkin dapat sampai 3 tahun. Insersinya mudah dengan jalan menyuntikannya tanpa memerlukan anastesi dan dapat dikerjakan oleh perawat atau paramedis yang terlatih.

  1. Implant 1-batang ST-1435.

Ø ST-1435 merupakan progestin baru dengan efek kontraseptif dan efek samping serupa dengan levonorgestrel.

Ø Implant ST-1435 efektif untuk 2 tahun, berisi kristal ST-1435 yang terbungkus oleh membrane selulose didalam kapsul Silastic, dengan pelepasan 100 mcg hormonnya perhari.

Ø ST-1435 juga menghambat ovulasi dan mengentalkan lender serviks. Bedanya dengan progestin lain, ST-1435 tampaknya tidak mempunyai efek pada kadar kolesterol darah. Rencana siap-pakai : tahun 2000.

Biodegradable Implant

1. Biodegrable Implant melepaskan progestin dari bahan pembawa/pengangkut/carrier yang secara perlahan-lahan larut di dalam jaringan tubuh. Jadi bahan pembawanya sama sekali tidak perlu dikeluarkan lagi seperti misalnya pada Norplant. Tetapi sekali bahan pembawa tersebut mulai melarut, ia tidak mungkin dikeluarkan lagi.

2. Dua macam Implant biodegradable sedang diuji-coba saat ini pada sejumlah wanita:

    1. Capronor, suatu “kapsul” polymer yang berisi Levonorgestrel.
    2. Pellets, (bola/peluru), berisi Norethindrone dan sejumlah kecil kolesterol.

Capronor

Ø Pada awal penelitian dan pengembangannya, capronor berupa suatu “kapsul” biodegradable yang mengandung levonorgestrel yang dilarutkan dalam minyak ethyl-oleate, dengan diameter “kapsul” <0,24>

    1. 2,5 cm : berisi 16 mg levonorgestrel, melepaskan 20 mcg hormonnya perhari.
    2. 4 cm : berisi 26 mg levonorgestrel, melepaskan 30-50 mcg hormonnya perhari.

Ø Penelitian pada kelinci dan kera menunjukkan bahwa proteksi kontraseptif berlangsung paling sedikit 18 bulan, dan mungkin dapat berlangsung lebih lama. Tetapi penelitian klinis pada wanita menunjukkan efektivitasnya hanya 8-10 bulan, dan ini antara lain disebabkan oleh kecepatan pelepasan hormone yang tidak tepat/konstan oleh minyak ethyloleate. Sehingga akhirnya penelitian awal ini dihentikan.

Ø Sekarang sedang dikembangkan 2 versi baru Implant Capronor yang biodegradable:

  1. Capronor-2:

§ Satu kapsul 4 cm terbuat dari polimer caprolactone yang diisi dengan 18 mg levonorgestrel.

§ Penelitian menunjukkan bahwa mungkin diperlukan 2 kapsul dengan formula ini.

  1. Capronor-3:

§ Satu kapsul 4 cm terbuat dari co-polimer (caprolactone dan trimethylene carbonate) yang diisi dengan 32 mg levonorgestrel.

§ Co-polimer mengalami biodegradasi lebih cepat dibandingkan polimer tunggal.

Ø Kapsul Capronor akan tetap intak selama periode 12 bulan dari pelepasan hormone levonorgestrelnya, dan bila di inginkan kapsulnya dapat dikeluarkan selama masa ini. Dikemudian hari, setelah beberapa tahun, kapsul mengalami biodegradasi perlahan-lahan menjadi E-hydroxycaproic acid, kemudian menjadi karbon dioksid dan air, yang akan diserap oleh tubuh.

Norethindrone Pellets

Ø Pellets dibuat dari 10% kolesterol murni dan 90% Norethindrone (NET)

Ø Setiap Pellet, panjang 88 berisi 35 mg NET, yang akan dilepaskan saat Pellets dengan perlahan-lahan “melarut”.

Ø Pellets berukuran kecil, masing-masing sedikit lebih besar daripada butir beras.

Ø Uji-coba pendahuluan menggunakan 4 dan 5 Pellets.

Ø Dosis harian NET dan efektivitas kontrasepsi semakin bertambah dengan banyak nya jumlah Pellets.

Ø Sediaan empat Pellets tampaknya memberikan perlindungan yang besar terhadap kehamilan untuk sekurang-kurang nya 12 bulan.

Ø Lebih dari 50% akseptor Pellets mengalami pola haid ireguler. Perdarahan inter-menstrual atau perdarahan bercak merupakan problem utama. Tetapi dengan berlalu nya waktu, perdarahan akan kembali ke pola pra-insersi. Amenore terjadi pada 14% akseptor setelah 6 bulan. Pellets dapat menurangi/menghilangkan dismenore.

Ø Terjadi rasa sakit payudara pada 4% akseptor.

Ø Jumlah kecil dari kolesterol di dalam masing-masing Pellets- kurang dari 2% kolesterol dalam dalam satu butir telur ayam- tidak mempunyai efek pada kadar kolesterol darah akseptor.

Ø Insersi Pellets dilakukan pada bagian dalam lengan atas. Prosedur insersi seperti pada capronor, dan dapat dipakai dengan inserter yang sama.

Ø Daerah insersi disuntik dengan anastesi local lalu dibuat insisi 3 mm. pellets diletakkan kira-kira 3 cm di bawah kulit. Tidak diperlukan penjahitan luka insisi, cukup ditutup dengan verband saja.

Ø Bila Pellets akan dikeluarkan sebelum mereka “melarut”, yaitu selama 12 bulan pertama, diperlukan insisi 5 mm. sering timbul jaringan fibrous sekitar Pellets.

Sumber : Hartanto,dr Hanafi. Keluarga Berencana Dan Kontrasepsi. Pustaka Sinar Harapan. Jakarta. 2003

Diketik Kembali Oleh :





MeL_caN nd Indah

Jumat, 22 Mei 2009

Angan_AngaN About elementary school full day


Ini bermula dari cerita sesama teman mengenai kemajuan Jepang....,Dari sini timbul angan - angan bahwa Indonesia tidak kalah dari Jepang. Mungkin itu susah, mungkin jega mustahil,tapi kami yakin itu gak mustahil.Dari angan kami dapat dimulai dengan mendirikan elementary school full day, sekolah yang dilengkapi dengan fasilitas full_baik fasilitas belajar,olah raga,bahkan dilengkapi dengan aula yang berguna menampilkan karya-karya setiap murid dan ini seperti bazar. gedung olah raga pun tidak luput.

Gedung belajar yang dilengkapi dengan ruang belajar, laboratorium( dibagi laboratorium fisika,biologi,dan kimia yang dipisahkan_disesuaikan dengan kurikulum sehingga dari dini anak dikenalkan dengan sains,selain itu ada laboratorium komputer yang mendidik anak agar tidak GapTek dan anak trampil, laboratorium roboco yang melatih anak untuk jagan takut mengotak-atik elektronik sehingga dapat menghasilkan sesuatu seperti menciptakan robot sendiri, perpustakaan lengkap, ruang kepemimpinan, disini anak dikenalkan dengan sosok kepimpinan sehingga jika ada anak yang punya bakat pemimpin akan muncul,mushola yang digunakan untuk mempermudah anak untuk sholat sunat ataupun istirahat sambil beribadah, beberapa kamar mandi( 2 ruangan yang besar dan terdiri beberapa shower)dan Wc( 3 ) yang dipisahkan antara anak cewek dan cowok, ruang konseling yang terdiri dari konseling agama,pendidikan,dan masalah pribadi, ruang kesehatan yang langsung ada dokter dan perawat jaga.

Ruang Eskul yang terdiri dari SAINS,METEMATIKA, OLAH RAGA, ROBOCO, ROHIS,BAHASA ASING yang terbagi: bahasa inggris;arab;jerman;jepang;mandarin, KESENIAN yang terbagi :seni menggambar/melukis;pahat;yulam;jahit atau sesuai keinginan siswa.

Lapangan yang terdiri dari Lapangan basket,Bola kaki, Tenis, Badminton,Kolam renang yang terpisah antara cowok dan cewek,Lapangan Bola yang disini ada lapangan lari

Untuk siswa/i disediakan asrama cewek dan cowok yang terletak diantara rumah Kepala sekolah.Setiap asrama ada tempat tinggal kepala asrama
Paling penting Mesjid yang besar dan luas sehingga muat untuk semua siswa/i.

Bersambung....